9 Jenis APD
Tahukah Kamu Alat Pelindung Diri dan Fungsinya ?

Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan yang digunakan untuk melindungi diri seseorang dari risiko yang mungkin terjadi di lingkungan kerja atau dalam aktivitas tertentu. APD dirancang untuk mengurangi kemungkinan cedera atau paparan terhadap bahan berbahaya, termasuk bahan kimia, biologis, fisik, dan lainnya.
APD harus disesuaikan dengan jenis bahaya yang ada serta memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Kewajiban penggunaan APD diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 mengenai perlindungan diri. Sebelum kita mempelajari jenis apd dan fungsinya, berikut adalah syarat-syarat alat pelindung diri yang dapat digunakan di tempat kerja beserta dasar hukum yang mengaturnya.
- Persyaratan Jenis APD dan Fungsinya
- Sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi
- Terbuat dari material yang tahan dari bahaya tersebut
- Memiliki konstruksi kuat
- Tidak meningkatkan resiko bagi pemakainya
- Tidak mengganggu APD lain yang bersamaan dipakai dengan yang bersangkutan
- Dasar Hukum
- Undang – undang 01/1970 – Keselamatan Kerja
- Undang – undang 13/2003 – Ketenagakerjaan
- PP 50/2015 – SMK3
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja 08/MEN/VII/2010 – Tentang Alat Pelindung Diri
- Standar ANSI/ISEA 289 – 1029
Jenis - Jenis APD dan Fungsinya
Terdapat berbagai jenis alat pelindung diri yang dapat digunakan. Dalam konteks pekerjaan, APD biasanya dirancang khusus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Sebagai contoh, APD yang digunakan oleh pekerja di laboratorium jelas berbeda dengan APD yang dikenakan oleh pekerja di sektor konstruksi. Perlengkapan alat pelindung diri atau APD harus memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, seperti kebersihan, kesesuaian, dan kenyamanan. Selain itu, alat pelindung diri perlu diganti secara berkala apabila sudah tidak berfungsi dengan baik atau telah melewati batas waktu penggunaannya. Pemerintah mewajibkan penggunaan APD ini sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Berikut adalah berbagai jenis APD yang ada:
1. Alat Pelindung Kepala ( Safety Helmet )
Helm safety berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan benda tajam maupun tumpul. Ada juga pelindung kepala di area kerja yang rentan akan bahan kimia, berfungsi untuk melindungi kepala dari percikan zat kimia berbahaya. Selain itu, helm safety juga berfungsi untuk melindungi kepala dari area bertekanan panas tinggi atau suhu extreme lainnya. Di beberapa area kerja, selain menggunakan helm safety kamu harus menggunakan APD lain, seperti pelindung telinga, sarung tangan, pelindung mata atau lainnya. Helm ini biasanya digunakan di industri konstruksi, pertambangan, manufaktur, dan area lain di mana risiko terkena benda jatuh, benturan, atau kecelakaan lainnya cukup tinggi.
Fungsi Utama Safety Helmet:
- Melindungi dari Benturan: Mencegah cedera akibat benda keras yang jatuh atau benturan.
- Perlindungan dari Listrik: Helm tertentu dirancang untuk mengurangi risiko kejutan listrik.
- Penghalau Debu dan Kotoran: Beberapa model dilengkapi dengan pelindung tambahan untuk menghindari debu.
- Stabilitas dan Kenyamanan: Helm harus nyaman dipakai untuk waktu yang lama dan memiliki pengaturan yang tepat agar tetap stabil di kepala.
Jenis-jenis Safety Helmet:
- Helm Standar: Helm dasar untuk perlindungan umum.
- Helm dengan Pelindung Wajah: Dapat dilengkapi dengan pelindung wajah untuk tambahan perlindungan.
- Helm Khusus: Helm yang dirancang untuk lingkungan tertentu, seperti helm isolasi untuk pekerjaan listrik.
Penggunaan safety helmet sangat penting untuk mengurangi risiko cedera di tempat kerja dan menjaga keselamatan pekerja.
2. Alat Pelindung Mata ( Eye Protection )
Untuk menjaga kesehatan mata dari debu dan partikel kecil yang tidak terlihat yang dapat terbang akibat tiupan angin, penggunaan pelindung mata sangatlah penting. Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari debu, partikel berbahaya lainnya, serta percikan benda kecil, panas, dan uap. Selain itu, pelindung mata juga berperan dalam melindungi dari sinar Ultraviolet (Sinar UV). Dengan menggunakan pelindung mata, Anda akan merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja, karena dapat mengurangi risiko cedera, baik yang ringan maupun yang berat, serta melindungi dari radiasi.
Penggunaan alat ini sangat penting dalam berbagai situasi, terutama di lingkungan kerja atau saat melakukan aktivitas yang berisiko, seperti:
Penggunaan Kacamata Keselamatan: Kacamata ini dirancang khusus untuk melindungi mata dari benda asing, debu, atau percikan bahan kimia. Biasanya digunakan di lingkungan industri, konstruksi, dan laboratorium.
Pelindung Wajah: Alat ini memberikan perlindungan lebih luas, melindungi wajah dan mata dari percikan bahan kimia, partikel terbang, dan panas.
Kacamata Las: Digunakan saat pengelasan untuk melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV), cahaya terang, dan percikan logam.
Kacamata Anti-Fog: Didesain untuk mencegah kabut yang dapat mengganggu pandangan, terutama dalam kondisi lembab.
Lensa Pelindung Khusus: Misalnya, lensa dengan lapisan anti-reflektif, polarisasi, atau lensa berwarna yang dapat membantu mengurangi silau dan meningkatkan visibilitas.
Penting untuk memilih alat pelindung mata yang sesuai dengan jenis risiko yang dihadapi dan untuk mematuhi standar keselamatan yang berlaku di tempat kerja atau saat melakukan aktivitas tertentu.
3. Alat Pelindung Wajah (Face Protection)
Pekerjaan yang melibatkan pengelasan adalah contoh nyata di mana pelindung wajah sangat diperlukan. Beberapa jenis alat pelindung diri (APD) untuk perlindungan wajah termasuk kedok las, helm las, dan face shield. Untuk memastikan perlindungan wajah yang optimal, sangat penting untuk tidak hanya menggunakan produk-produk tersebut, tetapi juga melengkapi diri dengan pelindung mata.
Alat ini biasanya digunakan dalam berbagai industri dan kegiatan, seperti:
- Industri Konstruksi: Untuk melindungi wajah dari debu, percikan, dan benturan.
- Pekerjaan Medis: Digunakan oleh tenaga medis untuk melindungi wajah dari droplet infeksius dan bahan berbahaya.
- Pengelasan: Untuk melindungi wajah dari cahaya yang berbahaya, percikan logam, dan panas.
- Laboratorium: Untuk melindungi wajah dari bahan kimia berbahaya.
Alat pelindung wajah dapat berupa pelindung wajah (face shield) yang terbuat dari bahan transparan, pelindung mata, atau kombinasi keduanya. Penggunaan alat ini sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja serta mencegah cedera.
4. Alat Pelindung Terjatuh (Fall Protection)
APD ( Alat pelindung diri ) dari terjatuh yang dikenal dalam istilah internasional sebagai fall protection, adalah alat pelindung diri yang digunakan dalam konteks pekerjaan di ketinggian. Alat ini berfungsi untuk mengurangi risiko jatuh atau cedera yang mungkin terjadi saat berada di ketinggian. Selain itu, alat ini juga memberikan perlindungan yang lebih baik dan meningkatkan kenyamanan bagi pekerja. Menurut peraturan terbaru dari Permenaker, setiap pekerjaan yang dilakukan di atas permukaan tanah atau air dengan perbedaan ketinggian sudah termasuk dalam kategori pekerjaan di ketinggian dan diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
Beberapa jenis alat pelindung terjatuh meliputi:
Sabuk Pengaman (Safety Harness): Memungkinkan pekerja terikat dengan aman ke struktur yang stabil.
Tali Pengaman (Lanyard): Digunakan bersama sabuk pengaman untuk menahan pekerja jika terjatuh.
Jaring Keselamatan (Safety Net): Dipasang di bawah area kerja untuk menangkap pekerja yang jatuh.
Batas Pengaman (Guardrail): Dinding atau pagar yang dipasang di tepi platform untuk mencegah pekerja jatuh.
Peralatan Akses (Access Equipment): Seperti scaffolding dan lift yang dirancang untuk menyediakan akses aman ke area kerja di ketinggian.
Penggunaan alat pelindung terjatuh ini penting untuk memastikan keselamatan pekerja dan mencegah cedera serius atau kematian akibat kecelakaan jatuh.
5. Alat Pelindung Telinga (Hearing Protection)
Alat Pelindung Telinga, atau hearing protection, adalah alat yang dirancang untuk melindungi pendengaran dari paparan kebisingan yang berlebihan. Batas aman bagi pendengaran manusia adalah 85 desibel; oleh karena itu, jika lingkungan kerja menghasilkan suara lebih dari batas tersebut, penggunaan alat pelindung telinga menjadi sangat diperlukan. Terdapat dua jenis utama alat pelindung telinga, yaitu earplug dan earmuff. Earplug berfungsi untuk menyumbat telinga dan menghalangi suara, biasanya terbuat dari busa dan dirancang untuk penggunaan sekali pakai. Sementara earmuff adalah penutup telinga yang terbuat dari bahan lembut, yang berfungsi untuk mengurangi kebisingan dengan menutupi seluruh area telinga.
Jenis Alat Pelindung Telinga
Earplugs (Penyumbat Telinga): Ini adalah perangkat kecil yang dimasukkan ke dalam saluran telinga untuk menyerap dan mengurangi suara. Mereka biasanya terbuat dari busa, silikon, atau bahan lainnya.
Earmuffs (Penutup Telinga): Ini adalah perangkat yang menutupi telinga sepenuhnya dan biasanya memiliki bantalan lembut di sekelilingnya untuk kenyamanan. Earmuffs biasanya lebih efektif untuk mengurangi kebisingan dibandingkan earplugs.
Fungsi Alat Pelindung Telinga
- Melindungi Pendengaran: Mencegah kerusakan telinga akibat kebisingan berlebih.
- Meningkatkan Konsentrasi: Mengurangi gangguan suara yang dapat mengalihkan perhatian.
- Kenyamanan dalam Lingkungan Bising: Membuat lingkungan kerja atau aktivitas lebih nyaman dengan mengurangi suara bising.
Pentingnya Menggunakan Alat Pelindung Telinga
Penggunaan alat pelindung telinga sangat penting untuk menjaga kesehatan pendengaran, terutama bagi mereka yang bekerja di lingkungan bising atau terpapar suara keras dalam waktu lama.
6. Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protection)
Respirator berfungsi untuk melindungi pernapasan dari partikel berbahaya seperti debu, bakteri, virus, dan partikel berbahaya lainnya yang ada di udara. Penggunaan masker dan respirator merupakan salah satu syarat untuk memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Perusahaan umumnya memiliki kebijakan dan prosedur operasional standar (SOP) terkait penggunaan alat pelindung diri (APD), termasuk masker dan respirator. Terdapat dua jenis masker berdasarkan fungsinya, yaitu masker sekali pakai dan respirator yang dapat digunakan kembali. Dari segi standar, terdapat berbagai jenis masker seperti masker 3 ply, 4 ply, KN95, N95, dan FFP2, yang masing-masing memiliki fungsi spesifik dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja.
Beberapa jenis Alat Pelindung Pernafasan meliputi:
Masker Medis: Digunakan untuk mencegah penularan penyakit infeksius, terutama di lingkungan kesehatan.
Masker Partikulat: Melindungi dari partikel padat dan cair, seperti debu dan aerosol. Contohnya termasuk N95 dan respirator tipe P.
Respirator dengan Filter: Dapat dilengkapi dengan filter untuk menyaring polutan tertentu, baik partikel maupun gas.
Helm Pernapasan: Mencakup masker penuh atau helm yang melindungi seluruh wajah dan memiliki sistem suplai udara bersih.
Sistem Suplai Udara: Mengalirkan udara bersih dari sumber eksternal ke pengguna, sering digunakan dalam lingkungan berbahaya.
Penggunaan Alat Pelindung Pernafasan harus sesuai dengan jenis paparan yang dihadapi dan harus dipilih berdasarkan penilaian risiko dan standar keselamatan yang berlaku. Selain itu, pelatihan tentang penggunaan yang benar dan pemeliharaan alat juga sangat penting untuk memastikan efektivitasnya.
7. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
Sarung tangan tersedia dalam berbagai jenis, termasuk yang terbuat dari kain, karet, dan kulit. Sebelum digunakan, penting untuk memastikan bahwa sarung tangan dalam keadaan bersih dan kering. Sarung tangan sangat diperlukan dalam berbagai jenis pekerjaan, seperti pembesian di proyek, memotong, membengkok, mengangkat, menyetel, serta saat berurusan dengan bahan berbahaya (B3). Apabila bekerja di PLN atau dalam lingkungan yang berkaitan dengan tegangan listrik, sangat disarankan untuk menggunakan sarung tangan listrik guna menghindari risiko cedera akibat tersetrum. Terdapat juga sarung tangan anti sayatan, yang dikenal sebagai cut resistant gloves, yang dirancang dengan tingkat ketahanan tinggi terhadap goresan atau sayatan dari benda tajam. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) lainnya jika diperlukan, seperti masker dan baju pelindung.
Berikut adalah beberapa jenis dan fungsi alat pelindung tangan:
Sarung Tangan (Gloves): Ini adalah jenis pelindung tangan yang paling umum dan dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti karet, lateks, nitril, kain, atau kulit. Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari bahan kimia, panas, luka, atau infeksi.
Sarung Tangan Karet: Digunakan untuk melindungi tangan dari bahan kimia berbahaya dan cairan.
Sarung Tangan Pengaman (Safety Gloves): Dirancang khusus untuk memberikan perlindungan dari risiko fisik seperti potongan, tusukan, atau benturan.
Sarung Tangan Berinsulasi: Digunakan untuk melindungi tangan dari suhu ekstrem, baik panas maupun dingin.
Sarung Tangan Antislip: Memberikan pegangan yang lebih baik pada objek yang licin, mencegah kecelakaan saat memegang alat atau bahan.
Sarung Tangan untuk Pekerjaan Khusus: Beberapa sarung tangan dirancang untuk aplikasi tertentu, seperti sarung tangan medis untuk lingkungan kesehatan, atau sarung tangan industri untuk pekerjaan konstruksi atau manufaktur.
Penggunaan alat pelindung tangan yang sesuai sangat penting untuk mencegah cedera dan meningkatkan keselamatan di tempat kerja. Selalu pastikan untuk memilih jenis sarung tangan yang tepat sesuai dengan risiko yang ada.
8. Alat Pelindung Kaki (Safety Shoes)
Perlindungan kaki merupakan hal yang krusial, dengan bagian depan yang dirancang keras untuk menahan benturan, jatuhnya benda keras, serta paparan bahan kimia guna mencegah cedera. Dengan berkembangnya sektor industri di Indonesia, kini banyak wanita yang berkarir di bidang K3 dan memerlukan sepatu keselamatan yang tepat. Oleh karena itu, beberapa merek sepatu keselamatan yang telah disebutkan sebelumnya juga menyediakan sepatu keselamatan untuk wanita. Selain sepatu keselamatan, sangat penting untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) lainnya jika diperlukan, seperti masker, sarung tangan, baju wearpack keselamatan, dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa fitur dan manfaat dari safety shoes:
Pelindung Jari Kaki: Banyak safety shoes dilengkapi dengan pelindung jari kaki yang terbuat dari bahan seperti baja atau komposit untuk melindungi kaki dari benda jatuh atau berat.
Anti Slip: Sol sepatu biasanya dirancang untuk memberikan daya cengkeram yang baik pada berbagai permukaan, mengurangi risiko tergelincir.
Ketahanan Terhadap Bahan Kimia: Beberapa model dirancang untuk tahan terhadap bahan kimia atau oli, membuatnya ideal untuk lingkungan kerja yang berpotensi terpapar zat-zat tersebut.
Daya Tahan dan Kualitas: Safety shoes umumnya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, sehingga dapat bertahan dalam kondisi kerja yang keras.
Dukungan dan Kenyamanan: Desain ergonomis dan bantalan yang baik memberikan dukungan dan kenyamanan saat digunakan dalam waktu lama.
Sertifikasi: Safety shoes sering kali memiliki sertifikasi standar keselamatan tertentu, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) atau ASTM (American Society for Testing and Materials), yang menunjukkan bahwa sepatu tersebut telah melalui pengujian untuk memastikan keamanannya.
Penggunaan safety shoes sangat penting untuk melindungi pekerja dari cedera kaki yang dapat terjadi akibat kecelakaan di tempat kerja.
9. Baju Pelindung ( Wearpack Safety )
Berdasarkan lingkungan kerjanya, baju pelindung dapat dikategorikan sebagai berikut: – Baju pelindung berbahan tahan air: Dikenakan di area kerja yang lembab dan basah. – Bahan tahan api: Baju ini dirancang agar tidak mudah terbakar, sesuai dengan namanya. – Visibilitas tinggi: Baju pelindung yang dilengkapi dengan pita reflektif, digunakan oleh pekerja di lokasi yang gelap dan sering dilalui kendaraan. – Fitur tambahan di bagian lutut: Sesuai untuk pekerja yang sering melakukan aktivitas membungkuk atau berlutut dalam waktu lama. – Desain warna yang berbeda: Umumnya digunakan untuk mengidentifikasi pengguna berdasarkan divisi atau jenis pekerjaan tertentu. Perbedaan warna pada baju coverall juga memudahkan dalam proses pengawasan.
Wearpack ini biasanya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, serta sering kali dilengkapi dengan fitur tambahan seperti:
- Bahan Tahan Api: Untuk melindungi dari percikan api atau suhu tinggi.
- Tahan Air: Agar pekerja tetap kering dalam kondisi basah.
- Pelindung Tubuh: Menyediakan perlindungan tambahan di area vital seperti dada, punggung, dan lengan.
- Reflektif: Memungkinkan visibilitas yang baik dalam kondisi cahaya rendah.
- Fungsionalitas: Dapat dilengkapi dengan saku dan tempat untuk alat kerja.
Baju pelindung sangat penting di sektor seperti konstruksi, manufaktur, pertambangan, dan layanan darurat untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.
Saat ini, Anda sudah memahami apa yang dimaksud dengan alat perlindungan diri K3, jenis apd dan fungsinya. Setiap jenis alat pelindung diri K3 memiliki masa kadaluarsa yang bervariasi. Oleh karena itu, selain mengetahui jenis apd dan fungsinya, penting juga bagi kita untuk memahami masa aktif penggunaannya, sahabat K3.