Forklift adalah perangkat angkut yang paling penting, berfungsi sebagai alat transportasi dan pengangkat, terutama untuk barang-barang yang memiliki berat yang signifikan. Penggunaan forklift dalam industri sangat penting untuk digunakan sebagai peralatan vital penunjang produktivitas. Namun, untuk menggunakan forklift dengan baik, seorang operator harus memiliki keterampilan serta pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Guna mencegah bahaya kecelakaan forklift saat di operasikan .
Rendahnya pengetahuan di bidang keselamatan kerja dan kurangnya kesadaran terhadap pentingnya keselamatan kerja menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan kerja yang melibatkan forklift. Jika kita tidak cepat bertindak, hal ini dapat berakibat buruk bagi perkembangan usaha dan proses produksi, yang dapat mengakibatkan kerugian, kerusakan, serta kecelakaan fatal yang dapat merenggut nyawa operator dan orang-orang di sekitarnya.
Penyebab Kecelakaan Pada Forklift
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Health and Safety Executive (HSE) di Inggris pada tahun 2014-2015, sektor industri transportasi dan manufaktur diidentifikasi sebagai penyebab utama kecelakaan kerja, dengan forklift menjadi faktor penyebab yang paling umum. Data menunjukkan bahwa 23 operator meninggal dunia dan sekitar 500 orang lainnya mengalami cedera ringan akibat kecelakaan kendaraan di tempat kerja.
Di samping faktor kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang keselamatan di kalangan operator forklift , ada beberapa faktor spesifik yang menyebabkan terjadinya kecelakaan pada forklift, yaitu:
- Minimnya perawatan dan pemeriksaan terhadap forklift
- Penempatan barang di atas garpu kurang stabil
- Mengangkat barang melebihi kapasitas maksimum
- Pengereman mendadak
- Operator kurang mengetahui kondisi jalan
- Posisi forklift terlalu cepat
- Penggunaan forklift tidak sebagaimana mestinya, dan sebagainya
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya bahaya kecelakaan dan kerusakan forklift , perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
- Operator yang dipilih harus memiliki kemampuan yang sesuai.
- Operator sudah bersertifikat dan bersertifikat
- Operator diuji kemampuannya melalui praktik
- Operator diuji kemampuannya tentang pengoperasian yang aman
- Operator harus mengetahui dan mengawasi kondisi forklift dan pekerjaanya
- Operator harus memiliki fisik, pendengaran dan penglihatan yang bagus.
Potensi Bahaya Pengoperasian
Pengoperasian forklift yang tidak sesuai standar keselamatan dapat menyebabkan bahaya. Baik bagi operator dan pekerja di sekitar area kerja. Oleh karena itu dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan perlu usaha dini yang bersifat refrasif. Bahaya-bahaya yang ada pada forklift tersebut diantaranya sebagai berikut:
- Pengisian / penggantian bahan bakar
- Bensin / solar : matikan mesin, jangan merokok atau melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan api pada saat pengisian bahan Ingat ingat bahaya kebakaran II.
- Apabila terdapat sebagian bahan bakar yang tumpah ke lantai, harus segera ditimbun dengan pasir atau sejenisnya.
- LPG: Sebelum melakukan penggantian tabung LPG tutuplah Valve tabung LPG dan kemudian habiskan gas yang ada pada saluran bahan bakar, baru melepas valve dan menggati tabung yang
- Battery: Hati-hatilah pada saat charging atau penggantian battery terhadap sengatan, dan sebagainya
- Pemeriksaan Forklift
Proses pemeriksaan forklift yang meliputi baterai, elemen/filter, dan radiator harus dilakukan dengan cara memeriksa secara visual, mengukur level cairan, serta menilai kondisi komponen. Untuk baterai, perhatikan tingkat elektrolit, kebersihan, dan keadaan kabel. Pada filter, lakukan evaluasi terhadap kondisi fisik dan performanya. Sementara itu, untuk radiator, penting untuk memeriksa level cairan pendingin dan mencari tanda-tanda kebocoran.
- BATTERY
Ketika melakukan penggantian baterai, pertama-tama lepaskan kabel dari terminal negatif. Pastikan bahwa alat-alat yang digunakan tidak menyentuh terminal positif, karena ini dapat memicu percikan api. Saat memasang kembali, kabel terminal negatif harus dipasang terakhir. Jika elektrolit baterai mengenai kulit atau pakaian, segera cuci dengan air yang banyak. Pastikan level elektrolit di setiap sel baterai lebih tinggi dari pelat timbal. Jika tidak, tambahkan air sulingan. Cek Kebersihan terminal dan kabel baterai dari kotoran dan korosi. Terakhir periksa kondisi kabel baterai untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kawat yang longgar.
- ELEMEN/ FILTER
Periksa kondisi fisik filter udara, jika kotor, bersihkan atau ganti. Ketika membersihkan dengan menggunakan tekanan angin atau uap, penting untuk memakai masker anti debu guna mencegah debu terhisap. Periksa juga kondisi filter bahan bakar, jika kotor, maka ganti dengan yang baru.
- RADIATOR
Periksa level cairan pendingin di radiator, pastikan berada dalam batas yang direkomendasikan. Ketika radiator mengalami kehabisan air saat forklift masih berjalan, segera tempatkan forklift di tempat yang aman dan matikan mesin. Penting untuk tidak membuka tutup radiator saat mesin masih dalam kondisi panas. Periksa selang dan sambungan radiator, apakah ada kebocoran atau tidak.